Di Luar Sana

Disaat semua anak-anak dan suami sedang lena diulit mimpi, aku masih lagi mengadap laptop....sedang mencari lagu-lagu untuk dimasukkan ke dalam mixpod. Kemudian aku masuk ke bilik, aku renung wajah anak-anakku satu persatu, aku terbayang bagaimana deritanya kanak-kanak yang seusia dengannya di Palestin sana..tak terbayang olehku bagaimana traumanya hidup mereka, sedangkan anak-anakku di sini lena dibuai mimpi.. Aku karang sebuah sajak untuk meluahkan perasaanku.

Disaat malam mula menjengah

sendirian aku melihat ke luar jendela
ku lihat derita di luar sana
ku dengar tangisan disebalik ketakutan
Termenung aku sejenak mencari erti
Pada sebuah hakikat kehidupan
Pada sebuah hakikat kedamaian

Hatiku diruntun sebak
Ku lihat kesengsaraan saudara di sana
Ku lihat kesakitan meraung hiba
Lantaran rakusnya zionis merentap nyawa
Ibarat malaikat maut lagaknya
Di hujung bazooka bagaikan mainan

Lihatlah dunia!
Bangsa mati kebuluran
Tanah bermandi darah dan sengketa
Ke mana keamanan!
Ke mana keabadian!
Ke mana kemanusiaan!
Ke mana keinsafan!
Ke mana keprihatinan!
Ke mana kesedihan!
Ke mana semuanya!
Hanya Dia yang tahu

Mengapa...
Nyawa ibarat berharga tiada
Tangisan si kecil tiada diendah
Meratap sepi simpati dicari
Andai ada sekelumit belas
Andai ada secebis harapan
Pada insan bernama MANUSIA

Namun...
Terkulai si anak di pangkuan keluarga
Menangis si suami kehilangan isteri
Retorik kosong PBB janjikan...
Senyuman sinis kau lemparkan
Sengsara umat mengerti tiada
Hanya si anak menanggung pasti..
Sakit derita nyanyian abadi
Andai ada ruang harapan
Moga damai menjengah tiba.

Ya Allah,
Sujud kami penuh sesalan
Sujud kami mohon keampunan
Sujud kami mohon diperkenan
Sujud kami penuh impian
"Kau selamatkanlah saudara kami di Palestin sana...aminnn."

(Biasalah kalau malam-malam ni idea buat sajak mencurah-curah, cuma rajin tak rajin je :-), banyak lagi yang nak kena dimurnikan)